NGAWI – Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, demi menjaga harkamtibmas yang kondusif, merupakan tugas pokok Polri.
Namun, ada hal berbeda yang dilakukan oleh Polwan Polres Ngawi Polda Jatim dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polwan satu ini adalah Bripka Sri Wahyuningsih, S.Pd., yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Tambakromo Polsek Geneng Polres Ngawi Polda Jatim
Kegiatan yang dilakukan adalah menjadi guru mengaji bagi anak-anak di desa binaannya, yakni di Dsn. Tambakromo 3 Desa Tambakromo Kec. Geneng Kab. Ngawi.
Awal mulanya, saat Bripka Wahyuni menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, dengan sambang di desa binaannya. Salah satunya berkunjung ke masjid yang ada.
“Saat sambang sore hari, Saya melihat aktifitas anak-anak belajar mengaji di masjid,” kata polwan yang memiliki dua putri ini.
Saat itu, ia mendapatkan tawaran dari Ustadz Mahfud yang merupakan penanggung jawab TPA (Taman Pendidikan Alqur’an) Baitul Muttaqin, untuk bisa mendampingi dan mengajar mengaji anak-anak, bila memiliki waktu longgar dan tidak mengganggu dinasnya
Akhirnya, tawaran itu diterima Bripka Sri Wahyuni dan mulai mengajar sejak Oktober 2024 saat senggang, setelah selesai berdinas.
“Saya terima dan mulai mengajar anak-anak mengaji, asalkan tidak berbenturan dengan tugas dinas,” ucapnya.
Di sisi lain, ada kendala ketika pelajaran, karena anak-anak kadang capek dan mengantuk. Maka cara jitu yang dilakukan adalah memberi pertanyaan dan memberi hadiah bagi yang bisa menjawab. Hal ini dilakuksn agar anak-anak lebih semangat dalam belajarnya.
Bripka Wahyuni memilih, ketika mengajar memakai seragam dinas kepolisian, hal ini sebagai cara untuk pendekatan kepada mereka agar tidak takut kepada polisi, yang tugasnya adalah melindungi, melayani, dan mengayomi warganya.
“Alhamdulillah, respon anak-anak sangat senang sekali ketika saya mengajar pakai seragam dinas,” tambah polwan cantik ini.
Dalam mengajar ngaji tidak dilakukan setiap hari, melainkan sebulan dua kali pertemuan, dipilih hari Jumat.
“Bagi saya, bisa menjadi guru ngaji sangat bangga sekali karena bisa memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat sekali,” lanjut polwan asli Ponorogo ini.
Dia harus membagi waktu dinas pekerjaannya, mengajar anak-anak ngaji, hingga bertemu keluarga.
Selain itu, Polwan yang bersuamikan Polri ini juga sering berkomunikasi dengan pengurus masjid maupun guru ngaji di sana apabila tidak mengajar.
Ia menyampaikan bahwa tidak pernah menerima gaji ataupun bayaran dalam mengajar ngaji ataupun memberikan ilmu tentang agama Islam kepada anak-anak.
Pasalnya, Bripka Wahyu memilih hanya menjadi seorang relawan yang dapat membantu seperti halnya mengajar ngaji di desa binaannya.
Bahkan, ia juga menginginkan apa yang disampaikannya ketika mengajar bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak untuk ke depannya.
“Harapannya, agar anak-anak tetap semangat untuk belajar dalam mencari ilmu dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membanggakan orang tua, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah oleh media, Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, S.H., S.I.K., M.H., memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Bripka Sri Wahyuni, dalam membangun moral generasi bangsa sejak dini dan berharap agar kegiatan seperti ini dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
“Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya, terus pertahankan dan tingkatan untuk berbuat hal-hal baik seperti ini. Mudah mudahan apa yang dilakukan Bripka Wahyuni ini dapat di tiru Anggota yang lain,” ujarnya, pada Sabtu (25/1/2025) (Hmsresngw-d*)
Discussion about this post